Siapa Orang
Berkebutuhan Khusus?




Istilah “berkebutuhan khusus” sudah lama kita dengar. Definisi kata “khusus” berarti istimewa, tidak umum, khas. Artinya orang-orang berkebutuhan khusus adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan yang khas, tidak umum atau istimewa. Sama dengan istilah “special need” .
Di Indonesia, orang-orang berkebutuhan khusus banyak digunakan untuk mereka yang memiliki kekurangan dalam mental, fisik atau karena menderita penyakit. Salah satunya, penderita Bipolar Disorder, yang disebut “mental illness”.
Bipolar disorder, merupakan gangguan yang sampai kini belum diketahui pasti penyebabnya. Sejumlah buku menginformasikan penyebab disorder ini bisa dari keturunan orang tua yang ambisius, atau karena faktor kimia dalam otak yakni tidak berprosesnya neurotransmitter secara benar, sehingga terjadi mood swing antara 2 kutub, mania dan depresif. Owen, S. & Saunders, A. (2008) menambahkan, seorang Bipolar Disorder sering mengalami swing antara depresi dan mania. Namun, tidak ada pola gejala yg khas. Setiap orang Bipolar berbeda, lamanya waktu yang terjadi dari mood ekstrim (tinggi atau rendah) sangat bervariasi-bisa hitungan hari, minggu atau bulan. Dan seorang Bipolar bisa memiliki sejumlah episode tinggi dan rendah sepanjang hidupnya. Bisa terjadi pula ada periode mood normal diantara 2 ekstrim, tetapi bisa juga terjadi swing antara depresi dan mania sangat cepat tanpa periode stabil diantaranya.
Tentu saja, memiliki disorder bukan sebuah keinginan dari orang yang terkena, tapi gifted from God. Banyak orang kemudian mulai mengganti sebutan berkebutuhan khusus menjadi “orang pilihan Tuhan”.
Sebutan-sebutan yang berubah-ubah tersebut tidak akan membuat penderitanya menjadi sembuh. Mereka berjuang agar bisa beradaptasi dengan kehidupan normal. Medikasi dan konsultasi rutin ke psikiater merupakan pilar-pilar yang menopang kesembuhan selain keluarga yang kondusif. Buku The Bipolar Advantage, ditulis oleh Tom Wootton, berbeda dari buku-buku Bipolar pada umumnya. Tom menuliskan dirinya terkena Bipolar sejak umur 9 tahun. Ia berjuang untuk bisa studi dan hidup seperti orang kebanyakan. Ia tidak menyerah dengan disorder-nya, bahkan ia mampu membuat disorder yang dimiliki telah membuatnya menjadi orang yang mampu memberikan seminar dan workshop dimana-mana.
Tom mempelajari mengenai otak dan melakukan penelitian tentang kesadaran. Ia hidup hampir 2 tahun di biara. Ia mampu memberikan pembelajaran mengenai “accelerative learning” pada guru-guru, profesor bahkan pelatih perusahaan selama 15 tahun. Ia membuat penderita Bipolar yang semula malu untuk mengatakan kepada orang tua, teman, pasangan hidup bahkan mereka tidak senang dengan dirinya. Dengan keunggulannya tersebut, ia ingin membantu banyak penderita Bipolar, sampai mereka jujur dan mau menerima penyakit tersebut dan berupaya menemukan yang membantu menyembuhkan mereka. Tom ingin memberi harapan pada mereka yang terdiagnosa Bipolar.
Tom memberikan beberapa saran untuk bisa mengelola Bipolar Disorder, sehingga tidak timbul depresi yang berujung pada relapse. Melalui latihan aerobic yang bisa meningkatkan kesehatan jantung, komposisi tubuh, menurunkan kegelisahan, dan meningkatkan kekuatan otot. Tom juga menganjurkan relaksasi dan menjalani hidup dengan nutrisi yang tidak mempengaruhi mood.
Di bagian bukunya, yang menarik, Tom menyarankan meditasi sebagai good spiritual habit . Kebiasaan bermeditasi akan meningkatkan kebijaksanaan. Kebiasaan untuk berkontemplasi dan mengalami langsung berkomunikasi dengan Tuhan merupakan hal luar biasa yang membuatnya menjadi ‘tercerahkan’ dan mampu menjalani hidup seperti ‘orang kudus’ di beberapa tahun terakhir hidupnya.
Griya Prasanti bekerjasama dengan Bali Usada – Health Meditation ingin berkontribusi dengan memberikan meditasi bagi mereka yang berkebutuhan khusus, salah satunya adalah mereka yang menderita Bipolar Disorder. Melalui meditasi kesehatan, harapan alternatif kesembuhan bisa dilakukan, sehingga tidak bergantung kepada medikasi yang berdampak pada finansial dan berat badan yang bertambah.
Griya Prasanti juga sebagai tempat berkumpulnya orangtua dari mereka yang berkebutuhan khusus, sehingga bisa saling memperkuat satu dengan yang lain. Mereka juga bisa mendapatkan pengetahuan melalui seminar-seminar yang bisa diberikan oleh International Bipolar Foundation.
Dengan bantuan dari Griya Prasanti, bisa memberikan kehidupan lebih baik bagi mereka yang membutuhkan kesembuhan dan oase bagi kepenatan hidup serta perjuangan untuk sembuh.